MICE merupakan akronim dari bahasa Inggris yaitu Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition. Dalam bahasa Indonesia disebut Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran. MICE masih jarang terdengar di kalangan masyarakat Indonesia, bisa dikatakan MICE belum sepopuler di negara-negara barat khususnya benua Amerika dan Eropa. Pada Tahun 2019, Asosiasi Perjalanan Bisnis Global mengungkapkan bahwa Jerman, Inggris, Perancis, Spanyol, dan Italia mencapai 75% pertumbuhan bisnis industri MICE di Eropa. Sedangkan menurut IBTM yaitu sebuah Perusahaan Events melaporkan bahwa pada Tahun 2016 Amerika Latin mengalami peningkatan 165% pertahunnya. Lalu bagaimana dengan Indonesia?

Di Indonesia sendiri, pemerintah sedang berupaya untuk meningkatkan potensi wisata MICE. Terbukti dengan terlibatnya Indonesia dalam pameran bertema MICE terbesar di Amerika Serikat yaitu IMEX 2016 yang diselenggarakan di kota Las Vegas. IMEX menjadi ajang yang berpotensi besar untuk mempromosikan wisata MICE Indonesia ke pasar Internasional. 

(Instagram/Kemenpar)

Acara ini diikuti oleh berbagai peserta dari penjuru dunia sehingga berpeluang untuk memperluas jaringan dan kesempatan berbisnis. Selain IMEX, pemerintah saat ini sedang gencar melakukan pembangunan infrastruktur dan tujuan destinasi wisata di berbagai daerah untuk mendukung perkembangan wisata global di Indonesia. Sehingga lambat laun pertumbuhan MICE mulai meningkat di tanah air. 

Pengertian MICE

MICE merupakan istilah umum yang ditujukan kepada sekelompok orang yang akan melakukan acara (events) tertentu di suatu biro konvensi di sebuah negara atau kota tertentu dengan sebuah perencanaan terlebih dahulu. MICE dapat digolongkan juga sebagai jasa pelayanan atau paket wisata lengkap yang ditujukan kepada korporasi, asosiasi, organisasi, lembaga maupun perusahaan. Berikut penjelasan terperinci MICE, yaitu;

  • Meeting

Meeting adalah sekumpulan orang yang melakukan pertemuan dengan membicarakan topik tertentu dan biasanya dilakukan secara formal. Meeting sering dihadiri oleh petinggi-petinggi atau tokoh-tokoh penting untuk mengambil sebuah keputusan. Antony Jay dalam Harvard Business Review menyatakan bahwa meeting dapat dibagi dalam 3 kategori berdasarkan jumlah peserta, yaitu;

  1. Pertemuan, umumnya dihadiri oleh 100 orang atau lebih, biasanya peserta hanya akan mendengarkan pembicara utama atau pembicara yang ditentukan sebelumnya.
  2. Dewan, umumnya dihadiri oleh 40 orang atau 50 orang, pada dasarnya peserta akan mendengarkan pembicara utama dan dapat mengajukan pertanyaan atau komentar.
  3. Komite, dihadiri oleh 10 orang atau paling banyak 12 orang, semua peserta memiliki kedudukan yang sama, di bawah bimbingan seorang ketua.
  • Incentive

Incentive atau insentif perjalanan merupakan sebuah program yang dirancang untuk memberikan penghargaan, pengakuan dan pemberian bonus kepada pegawai atau rekan bisnis berdasarkan hasil performa kinerja mereka dalam bentuk bonus perjalanan. Insentif perjalanan akan membantu peningkatan loyalitas para karyawan dan staf perusahaan. Oxford Economics USA dalam studi tahun 2009 menyatakan bahwa investasi melalui insentif perjalanan akan mengembalikan modal lebih dari $4:$1, artinya insentif perjalanan tidak hanya menguntungkan bagi peserta saja namun juga bagi perusahaan.

  • Conference

Conference atau konferensi adalah pertemuan yang bertujuan untuk berdiskusi, pencarian fakta, pemecahan masalah, dan konsultasi. Konferensi cenderung berskala lebih kecil dibandingkan dengan kongres dan biasanya sebagai ajang untuk bertukar informasi. Konferensi umumnya diadakan oleh perusahaan-perusahaan besar yang diikuti oleh anggota organisasi, pembicara tamu dan khalayak umum, dan juga diadakan oleh negara-negara yang akan membahas berbagai topik dunia maupun melakukan perjanjian antar negara.

  • Exhibition

Exhibition atau pameran adalah sebuah acara yang diadakan oleh organisasi untuk mempromosikan sebuah produk atau jasa kepada khalayak ramai. Kegiatan ini sebagai ajang memperkenalkan sebuah produk atau jasa dengan target tertentu. Pameran banyak dilakukan secara regional maupun internasional demi menarik perhatian para pengunjung secara global. Bahkan banyak negara yang juga melakukan pameran wisata untuk meningkatkan jumlah wisatawan di negara masing-masing.

Peran MICE Bagi Pertumbuhan Ekonomi

Wisatawan yang bertujuan untuk MICE pada umumnya berasal dari kalangan pengusaha, profesional, tokoh, dan pemerintahan. Berdasarkan data ICCA (International Congress & Convention Association) disebutkan bahwa mereka biasanya datang ke tempat tujuan MICE dalam jumlah yang besar dan memiliki tingkat pengeluaran mencapai 7 kali lipat dari wisatawan biasa. Hal ini tentu memberikan dampak yang besar bagi pertumbuhan perekonomian suatu negara. Oleh karena itu negara-negara di dunia berlomba untuk mengadakan dan mendatangkan event MICE tingkat internasional.  Selain itu, pengadaan MICE akan menaikkan citra destinasi wisata karena biasanya diikuti oleh CEO perusahaan dan petinggi-petinggi negara.

MICE skala nasional pun memberikan pengaruh yang besar, karena kegiatan MICE ini diadakan di sebuah tujuan destinasi, untuk menunjang wisata lokal dan perekonomian lokal. Acara ini pun biasanya diikuti oleh pengusaha, pemerintah, pengajar, dan tokoh lainnya dengan berbagai tujuan kegiatan seperti pameran, peluncuran produk, pertandingan, pertemuan, konvensi, konferensi, musyawarah, rapat kerja, seminar dan lokakarya. MICE yang diadakan baik skala nasional maupun internasional tetap memberikan keuntungan yang besar bagi daerah setempat bahkan bagi negara yang menyelenggarakan.

Selain itu, pemerintah yang berupaya membangun infrastruktur dan destinasi wisata juga memberikan pengaruh besar bagi setiap daerah, karena selain membantu kelancaran promosi wisata juga membantu perekonomian daerah setempat.

Penyelenggaraan MICE

MICE dapat diadakan oleh organisasi, lembaga, perusahaan, pemerintahan bahkan antar negara. Setiap acara memiliki maksud dan tujuan yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan setiap penyelenggara. Pengadaan MICE tentu tidak hanya melibatkan banyak orang, sehingga membutuhkan persiapan yang besar terutama acara MICE berskala internasional.

Beberapa hal inti yang perlu diperhatikan saat mengadakan MICE adalah

  • Penentuan Lokasi, perlu bagi panitia untuk melakukan survey terlebih dahulu sebelum menentukan lokasi acara seperti memperhatikan jarak bandara atau hotel ke tempat konvensi, jumlah peserta, tempat parkir, tempat pameran dan lain sebagainya.
  • Waktu Pengadaan Acara, menentukan waktu yang tepat sebelum mengadakan acara sangat diperlukan, apakah bersamaan dengan hari libur atau hari-hari besar dan bagaimana ramalan cuaca dan iklim pada saat acara berlangsung.
  • Anggaran Sementara, biaya pemasaran, promosi, persiapan, dan pengeluaran panitia tidaklah sedikit, perlu perhitungan yang matang sebelum mengadakan acara sebesar ini. Pengawasan sangat diperlukan saat menentukan anggaran.

Itu hanyalah beberapa contoh dari sekian banyaknya hal-hal yang perlu diperhatikan saat pengadaan MICE. Sebagai Event Organizer yang sudah berpengalaman di bidangnya, POBA Group dapat membantu anda menyukseskan acara MICE yang anda perlukan. MICE selain dapat membantu perekonomian daerah juga membantu promosi organisasi atau perusahaan Anda. Silahkan kunjungi localhost  dan hubungi kami melalui email hello@pobagroup.com. Kami siap menjadi partner Anda. 

Sumber:

https://www.kemenparekraf.go.id/post/indonesia-promosikan-potensi-wisata-mice-dalam-pameran-terbesar-di-as